Minggu, 22 Desember 2019

ETIKA & PROFESI : IT FORENSIK

DEFINISI ETIKA PROFESI
Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama, (Anang Usman, SH., MSi.).

FORENSIK MOBILE PADA SMARTWATCH BERBASIS ANDROID
1. PENDAHULUAN
Pada saat ini telah berkembang alat telekomunikasi yang dipadukan dengan jam tangan yaitu jam tangan pintar atau yang lebih dikenal dengan nama smartwatch. Dahulu fungsi jam tangan hanya sebatas untuk mengetahui waktu saja, saat ini smartwatch kini berkembang dengan fitur-fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Jam tangan pintar ini dapat membantu aktifitas kita sehari-hari, seperti melakukan pekerjaan kantor, bisnis, e-banking, maupun untuk berinteraksi dengan pengguna lain-nya di media sosial seperti facebook, twitter, path, dan lain- lain.
Seiring berkembangnya dan bertambahnya pengguna smartwatch tersebut tidak menutup kemungkinan dapat membawa efek buruk terhadap perkembangan dan peradaban manusia itu sendiri, seperti meningkatnya tindak kejahatan yang memanfaatkan fitur-fitur yang ada di smartwatch. Hal ini merupakan tantangan baru bagi IT forensik dan penegak hukum untuk melakukan penyidikan terhadap smartwatch dari seorang yang melakukan tindakan kejahatan yang dapat dijadikan tersangaka dari sebuah kasus berdasarkan bukti-bukti yang ada seperti sms, telepon, kontak telepon, file-file, dan sebagainya yang ada di dalam smaratwatch tersebut.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis tertarik untuk menulis artikel ini dengan judul "Forensik Mobile pada smartwatch Berbasis Android" (1J. Agar pembahasan penelitian ini lebih terarah dan tak melebar dari pembahasan maka penulis membatasi permasalahan yang ada hanya pada kemungkinan berhasil atau tidaknya data sms, data kontak telepon, dan data history panggilan yang ada dismartwatch ditampilkan dan dijadikan sebagai barang bukti tindak kejahatan.

2. METODE PENELITIAN
2.1 IT Forensik
Menurut Budhisantoso, digital forensik adalah kombinasi disiplin ilmu hukum dan pengetahuan komputer dalam mengumpulkan dan menganalisa data dari sistem komputer, jaringan, komunikasi nirkabel, dan perangkat penyimpanan sehingga dapat dibawa sebagai barang bukti di dalam penegakan hukum, Sedangkan menurut Marcella (2002), secara terminologi, komputer forensik atau forensik TI adalah aktivitas yang berhubungan dengan pemeliharaan, identifikasi, pengambilan atau penyaringan, dan dokumentasi bukti komputer dari sebuah kejahatan komputer.

2.2 Mobile Forensik
Mobile forensik merupakan cabang dari forensik digital yang berkaitan dengan pemulihan bukti digital atau data dari perangkat mobile di bawah forensik kondisi suara. Proses investigasi biasanya difokuskan pada data yang sederhana seperti data panggilan, dan komunikasi seperti email atau sms, dan juga data yang sudah terhapus dari media penyimpanan mobile device. Mobile devices biasanya juga bisa digunakan untuk menemukan informasi mengenai lokasi, yaitu mengunakan GPS atau alat pencari lokasi atau melalui cell site logs, yang melacak perangkat yang masuk di dalam range- nya. Informasi yang diambil dari perangkat mobile dapat berguna dalam berbagai masalah hukum, administratif dan investigasi seperti: pencurian kekayaan intelektual, penipuan perusahaan, penyalahgunaan properti, perceraian & hukum keluarga, geo- lokasi kontroversi, bukti kejahatan.

2.3 Smartwatch
Istilah Smart yang dilekatkan pada sebuah objek elektronik umumnya berarti perangkat tersebut dapat terkoneksi dengan internet atau perangkat elektronik yang lain. Istilah smartwatch secara umum berarti sebuah jam tangan yang dapat terhubung ke internet dan juga perangkat elektronik yang lain (smartphone atau tablet) untuk mendapatkan informasi yang akurat dari perangkat tersebut.

2.4 Mobiledit
Versi lite MOBIL edit didownload dari Internet. Installasi MOBILedit tidaklah terlampau sulit. Seperti juga Oxygen, MOBILedit membutuhkan kondisi USB debugging mode enabled di ponsel. Ponsel bisa terkoneksi baik menggunakan kaebl langsung maupun menggunakan koneksi wireless. Hal ini memberikan keuntungan untuk jensi ponsel yang tidak bisa didetekesi menggunakan software ini bisa diutilisasi menggunakan koneksi wireless. MOBILedit akan menginstall aplikasi kecil di ponsel untuk menarik data. Data yang iekstrak dibatasi hanya contacts, call lists, messages dan file.

2.5 Metasploit
Metasploit merupakan sofware security yang sering digunakan untuk menguji coba ketahanan suatu sistem dengan cara mengeksploitasi kelemahan software suatu sistem. Metasploit diciptakan oleh HD Moore pada tahun 2003 sebagai sebuah alat jaringan portabel menggunakan bahasa scripting Perl. Kemudian, Metasploit Framework benar-benar ditulis ulang dalam bahasa pemrograman Ruby. Pada tanggal 21 Oktober 2009, Proyek Metasploit mengumumkan yang telah diakuisisi oleh Rapid7, sebuah perusahaan keamanan yang menyediakan solusi kerentanan manajemen terpadu. Metasploit dapat digunakan untuk menguji kerentanan sistem komputer untuk melindungi mereka atau untuk masuk ke sistem remote. Seperti alat-alat keamanan banyak informasi, Metasploit dapat digunakan untuk kegiatan baik yang sah dan tidak sah.

2.6 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan berdasarkan pedoman forensik perangkat mobile yang saya kembangkan dari National Institute of Justice (NIJ ). Langkah-langkah forensic sebagai berikut:
a. Identifikasi
Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi masalah yang ada dengan cara mengumpulkan informasi sebanyak banyaknya terhadap alat yang akan peneliti forensik.
b. Solusi
Pada tahap ini peneliti akan mengumpulkan atau menyiapkan solusi solusi yang mungkin akan kita lakukan selama proses forensic dilakukan.
c. Mengamankan
Pada tahap ini peneliti akan melakukan pengaman data pada barang bukti yang ada
d. Menguji
Pada tahap ini peneliti akan menguji alat dan bahan yang dimiliki oleh penulis.
 e. Evaluasi
Pada tahap ini penulis akan melakukan evaluasi apakan hasil pengujian berjalan baik dan akan digunakan untuk melakukan forensic selanjutnya.
 f. Melaporkan
Pada tahap ini penulis melaporkan hasil yang di dapat oleh peneliti kepada pihak yang membutuhlan data tersebut.


2.7 Metode Analisis
Adapun metode analisis smartwatch pada proses uji coba pengambilan barang bukti yang ada dismartwatch yaitu dengan cara menerapkan metode forensic pada alur diagram. Alur proses melakukan forensic pada smartwatch sebagai berikut:
a. Peneliti mengumpulkan informasi informasi tentang smartwatch tersebut dan mengumpulan informasi data apa yang akan di forensic
b. Mencari informasi data tersebut berbentuk apa? Apakah data sms/panggilan, data yang ada di aplikasi perpesanan, file file yang disimpan di smartwatch tersebut
c. Melakukan persiapan alat berdasarkan apa data apa yang kita ambil
d. Melakukan cloning terhadap barang bukti yang berupa smartwatch
e. Mengambil data
f. Menampilkan data kemudia kita laporkan
Gambar 2. Alur Metode Forensik


3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengujian ini merupakan hasil uji coba dari pengembangan metode yang telah dibuat dimana pertama kali penulis lakukan adalah melakukan identifikasi masalah yang terjadi, pada tahap ini merupakan tahap dimana penulis mengumpulkan informasi-informasi tentang data apa yang akan dicari, pada tahap selanjutkan penulis mencari dan mengumpulkan solusi-solusi apa saja yang akan dilakukan dalam mengumpulkan bukti bukti yang ada di smartwatch, pada tahap selanjutnya penulis mempersiapkan alat apa saja yang akan digunakan dalam mengumpulkan bukti-bukti yang ada di smartwatch.

3.1 Hasil uji coba menggunakan Mobiledit Forensic
Gambar 3. Tampilan data-data yang bisa ditampilkan di smartwatch
3.2 Hasil UJi Coba Menggunakan tool Metasploit di kali linux
Gambar 5. Tampilan Metasploit Berhasil Mengambil Data-data sms di Smartwatch
3.3 Hasil Perbandingan penggunaan tool Mobiledit forensic dan Metasploit
Berikut tabel hasil uji coba tool forensic:
 Tabel 1. Perbandingan penggunaan tool forensik
Dari tabel 1 didapatkan perbandingan antara tool mobiledit forensic yang cukup signifikan, hal ini dikarenakan pada saat penulis melakukan forensic menggunakan mobiledit forensic tool tersebut membutuhkan sambungan kabel data yang cukup baik. Sedangkan pada saat penulis menggunakan Metasploit membutuhkan sambungan wifi.

4. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil penilitian ini adalah: 1. Setelah melakukan uji coba serta Analisa forensic menggunakan tool Mobiledit forensik pada smartwatch maka disimpulkan a) Semua teknik yang dilakukan berdasarkan metode yang dikembangkan, memiliki keberhasilan hampir 100 96 dalam mengumpulkan data-data yang ada berupa sms, data kontak, dan data pangilan yang ada dismartwatch b) Dari hasil uji coba menggunakan mobiledit forensic ditemukan kelemahan dari tool tersebut, yaitu tidak bisa mengembalikan data-data yang hilang pada smartwatch yang penulis teliti. 2. Setelah melakukan uji coba menggunakan tool forensic yang ada di kalilinux metasploit, dapat disimpulkan a) Semua teknik yang dilakukan berdasarkan metode yang dikembangkan, memiliki keberhasilan hampir 100 Yo dalam mengumpulkan data-data yang ada berupa sms, data kontak, dan data pangilan yang ada dismartwatch b) Dari hasil uji coba menggunakan metasploit ditemukan kelemahan dari tool tersebut, yaitu tidak bisa mengembalikan data-data yang hilang pada smartwatch yang penulis teliti.

5. SARAN
Dari metode forensik yang telah dikembangjkan, tentunya masih perlu pengembangan agar metode ini bisa lebih baik dari sebelumnya. Saran untuk pengembangan selanjutnya sebagai berikut.
1. Menggunakan tool-tool forensic yang lebih bagus lagi agar data-data yang hilang
bisa dikembalikan.
2. Fitur-fitur yang ada di metasploit harus dikembangkan lagi agar bisa
menampilkan data-data yang dibutuhkan .

DAFTAR PUSTAKA
https://yanhasiholan.wordpress.com/2013/10/16/pengertian-etika-profesi-dan-etika-profesi/
Ilman Zuhri Yadi, Yesi Novaria Kunang, “ANALISIS FORENSIK PADA PLATFORM ANDROID,” Konferensi Nasional Ilmu Komputer, p. 1, 2014.
Alamsyah, Zanial Mazalisa, Rasmila, “Analisis ForensikRecovery Dengan Keamanan Kode Password Pada Smartphone Android,” Jurnal Binadarma, p. 3, 2015.
Ahmad Thufail A., Surya Michrandi N.,Budhi Irawan, “Analisis Dan Implementasi Mobile Forensik Pemulihan Data Yang Hilang Pada Smartphone Berbasis Sistem Operasi Android,” Epoc, vol. 6, p. 4, 2015.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar